AmiruzainBlog

KAWAN, KESETIAAN, HARTA DAN SENJATA

Minggu, 20 Desember 2020

Celoteh Sendja

Diposting oleh Amiruzain - Kategori
Celoteh Senja



15April 2016 

Tapi apa kehendakku Ndoro ... biar sendja dan fadjar terus berganti, aku tetap cuma bisa berdiri di pojok yang sama. Dan hanya fadjar yang terlihat olehnya, hanya fadjar yang bisa ia bacai, ia ceritai dan ia rasai. 

Semua tentang sendja begitu sangat asing baginya, ia begitu sangat angkuhnya untuk sebentar menoleh pada sendja. Entah apa salah sang sendja hingga ia begitu mengharamkan untuk dirinya ... 

Apa mungkin karna sendja adalah makhluk yang mengisyaratkan akan sebuah akhir, hingga ia berbuat demikian ? ... 

Tapi, apa adil Ndoro jika ia hanya mau bercengkrama dengan fadjar tapi menganak tirikan sendja ...

Hahahaha ... 

Memang begitulah Gus ... 

Kau tak perlu jadi hakim untuk sesuatu yang kau sendiri tak mengerti kebenaranya. Bagaimanapun juga fadjar akan tetap selalu di tunggu kehadiranya katimbang sendja ...

Ya, kau tahu sendirilah Gus ... 

Pada fadjar selalu akan muncul harapan dan kehidupan baru ... 

Toh ... apa kehendakmu pada dirinya, bisa apa kau dengan dirinya ? ...

Sampai habis kau coreti kertas - kertas di meja usangmu ini tak akan pernah cukup untuk bisa merubahnya Gus ... 

Cukuplah bagi sendja, disana masih ada malam dengan jutaan mimpi yang selalu mengharap kedatanganya ...

Ada malam dengan tabuhan gamelan yang menyanyikan nada-nada kerinduan. 

Sudahlah Gus ... tak perlu kau mengiri hati pada sang fadjar ...

Satu lagi Gus ...

Katanya kamu adalah seorang pengkudeta, tapi kenapa kini kau begitu meratapnya hanya karna ada seorang yang enggan untuk menoleh ke sendja ? ...

...

0 komentar:

Posting Komentar